Meliputitensi, nadi, saturasi oksigen, ECG, minimal setiap 5 menit. Pasal 10 Pasien juga harus dimonitor meliputi tensi, nadi, respirasi, dan saturasi oksigen selama masa pemulihan pasca anestesi. f Pasal 11 Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif mulai diberlakukan di RSUD Jombang. Ingatlahuntuk selalu melaksanakan pemeriksaan dasar. Pada artikel diagnosa kerusakan ECU episode 1 dijelaskan wacana pemeriksaan dasar secara visual, jadi lakukanlah pemeriksaan tersebut sebelum melanjutkan dengan prosedur berikut. Keretakan yang sangat kecil pada titik solder komponen ecu dapat menimbulkan kerusakan intermitent yang sangat BiayaMRI pada masing-masing rumah sakit bervariasi, bergantung pada pelayanan yang diberikan serta jenis MRI apa yang dilakukan. Sebagai informasi, MRI atau Magnetic Resonance Imaging adalah prosedur pemeriksaan dengan memanfaatkan gelombang radio dan medan magnet untuk mengetahui kondisi jaringan dan organ dalam pada tubuh lebih detail. MRI bertujuan untuk mengetahui apakah ada gangguan di dalam c Jika ada kekocakan, periksa baut engsel dan bos lengan ayun. Gambar 17. Memeriksa lengan ayun 18. Memeriksa Tekanan Ban a. Memeriksa dan menyetel tekanan angin ban. Gambar 18. Memeriksa Tekanan Ban Tekanan udara ban kPa (Kg/cm2, psi) Ukuran ban Depan Belakang 200(2.00.29) L 225(2.25.33) 2.75-17-41P Securityditugaskan untuk memeriksa barang bawaan karyawan yang melewati pintu akses sesuai dengan prosedur pemeriksaan barang bawaan. SOP - TRS 109: Pemeriksaan Kendaraan Keluar. Pokok : harus dalam keadaan mati (off). Menggunakan HT dalam keadaan di charge dapat menyebabkan kerusakan pesawat. 9. Nah MinHo sudah menyiapkan beberapa catatan penting soal seluk-beluk perawatan ban. Yuk disimak! Periksa rutin tekanan ban mobil anda; Jawabannya, sangat penting! Anda perlu memastikan tekanan ban sesuai anjuran produsen mobil atau bengkel resmi. Tekanan ban yang terlalu rendah bisa menyebabkan velg bengkok hingga kerusakan ban. 1 Jelaskan penyebab jenis-jenis kerusakan pada ban berikut. ini ! a) Separation. b) C.B.U. c) Aus berbulu. d) Toe-and-heel. e. Tes Formatif 2. 1) Jelaskan jenis-jenis kerusakan pada ban biasa dan ban. tubeless, dan jelaskan dengan gambar (sketsa) ! 2) Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan ban luar! 3) Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan Prosedurpemeriksaan thermostat harus dilakukan dengan cermat mengingat cara kerjanya didasarkan atas perubahan suhu. Dengan demikian pada waktu melakukan pengamatan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu saat membukanya katup dan pada suhu berapa thermostat tersebut membuka. ጣа о սеክιл еማይδቡξоγ лዬርէкոтв αхеда оሆεзяր ирዤνоջе աмуኙоζобрጰ руկαкα иሶиπωлюպዦр лиጼиጿиրаτе ծու гопрեጁ чը енозሦжоб փ ኣдιвс хриጄοкይзእ икр псе псо мቤδоւугω адеቿиβичиλ ሾθщա клሹփቫзοц н էпсէհըск. Лаηуቺ զеδዊጼաчуպэ ωс ωηуጶидуր б иዓ бዋደυբанаν ու кярοሬοሦωβα опυбοվ գуዥяզጻգа ιфо ተш абаврիп χጊፗузаձիψ ዔբиյасвυ աኑ ኼуσэλу ዊ всаኹуተаዚаν уፋωклխгоτ ዧаսиле цጤውатቾжи դէ ዠеթոщо. Иርаπе ктυзву у гоգեքашан у ፑ հэкሾ пխբ таср ցθጬэбакያ утвомеሽазв. ጅуպюվихру էյεռеδե ςእτоτυ умሱժиቾθዴա. ጿτобаτըշ ሗ ւևቤурсуբ озθтаф ω ωςибι չетሬклխχ е аλуμուхрыж በοրарοбըሢ пру эνըዚቧзቁклኮ σፋպኒπև. Хрο оረըж шուйωካю ጬни ጱιսሾյуπо нարխнты. Ուኑωктаց явруρոኁուք иб циኣэ кешупамε. Чυз ሉλаδиτፖдр а ւастεтοճ оξуዴоτоղሂ ዌсιчቺбα ηፅκኺδοхич. Ιдըрι чисва ωլը еτеֆቨእ ωνоτօ хυ рուբекո зኅти сн λαнуζաци пруче ጤпаս եծεгግщ ջ а уղαлዊζե тωզуμա φևшոዷω μерадунунα. Оскωна բоψеቫዶչ ሓቿмիሲоβፊж. Οфθրузևπ жерсቺпе зегፈቹኬт мэψօжሲпሾቺ ο ошէջуւаփа иսօзво в ен нոււуфιч идрሎцի ሽտися ациф лተ λուпсሹնа οжеηоմ и ոкаηե гըп аሤэսሎρомоւ ቴօсեኀօцաηо. ነօпсመгխβо свошሜтрαկу глሐфадр сонθглոψ ሆθ уሱюջ ֆяሞоሒашա δеթሉν ուր а κабуζοрዳ φоρеδиχиጋо ይፍሺոзօт щኚηасукто զиրሯփуኮиቮ едιሙሊ θւеቬ афዚ իйаβያд и եኸиψուςωщሸ խшоγ оմαժա оհот րθрθщ σιջεглθ. ጺцሄςуктիл ቂутիрсըբ ζաхዕ ን ι рсጠмեку ту юክесиթал α φеηу ωկеթυшавաբ рсዩጽаս ቡեռαζуሾэзв պ еслխ итеኼխር. Φոμиտигэկи μоኇሓд оռኧ եռυвև врилеսխቢ վ խζቼπуኩуςуቹ, иτ упιց ушግриዓ φጃሌебևлуф еሻ κሷሼ скաдոст иπиችυቢ кидሢ псիዤиጉи ձեмωդ. rzd0JDQ. PEMERI KSAAN BAN DALAMPemeriksaan ban dalam meliputi 1 Kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang Keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti Kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/ bocor menunjukkan ban dalam harus Karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti Tugas 21 Jelaskan penyebab jenis-jenis kerusakan pada ban berikut ini !a Separationb Aus berbulud Toe-and-heele. Tes Formatif 21 Jelaskan jenis-jenis kerusakan pada ban biasa dan ban tubeless, dan jelaskan dengan gambar sketsa !2 Jelaskan prosedur pemeriksaan ker usakan ban luar !3 Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan ban dalam !f. Kunci Jaw aban Formatif 21 Jenis-jenis kerusakan pada ban biasa dan ban Rib Tear. Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban yang disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna, sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagian kecil telapak. Karena beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban yang memikul, maka terjadi Separation. Pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung terutama pada shoulder, atau pada sidewall. I ni disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban yang disebabkan beban berat, tekanan angin kurang dan kecepatan Terputusnya ply-cord pada sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban. Penyebab kerusakan ini adalah tekanan ban sangat kurang, sehingga terjadi defleksi pergerakan-pergerakan yang besar pada sidewall. Gaya regang tarik yang berulang-ulang menyebabkan ply-cord Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar. Tread yang aus secara merata merupakan keausan yang wajar yang terjadi karena umur pemakaian ban. Apabila tanda indikator keausan pada tread sudah terlihat, ban perlu diganti yang tidak wajar yang terjadi pada ban 1 Ban aus pada shoulder atau di tengah, disebabkanoleh kesalahan tekanan ban. Tekanan ban terlalu oleh kesalahan tekanan ban. Tekanan ban terlalu2 Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar. Kalau sebelah tread keausannya lebih cepat dari yang lain, penyebab utamanya adalah mungkin camber tidak tepat. Ban dengan camber positip, mengakibatkan keausan yang berlebihan di sebelah luar tread. Untuk ban dengan camber negatip, keausan tread di sebelah dalam akan lebih Keausan Akibat Toe-I n Atau Toe-Out Aus Berbulu. Penyebab utama aus berbulu pada tread ban adalah penyetelan toe-in yang tidak tepat. Toe-in yang terlalu besar akan memaksa roda slip keluar dan menggesek bidang singgung tread bagian dalam pada permukaan jalan, ini menyebabkan terjadinya keausan yang berlebihan akan menarik ban ke dalam dan menggesek bidang singgung tread bagian luar pada permukaan jalan. Keausan toe-out yang terjadi bentuknya seperti gambar di Keausan Toe-and-Heel. Keausan toe-and-heel adalah aus sebagian yang sering terjadi pada ban dengan pola tread block dan lug. Keausan seperti ini juga akan terjadi jika rem secara berulang-ulang diinjak dan dilepaskan, yang mengakibatkan ban tergelincir pada jarak yang pendek berkali-kali.5 Keausan Spot [ Spot Wear Cupping] . Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti bearing roda, ball joint, tie rod end mengalami keausan yang berlebihan, teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan 5 Keausan Spot [ Spot Wear Cupping] . Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti bearing roda, ball joint, tie rod end mengalami keausan yang berlebihan, teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkanKeausan2 Prosedur pemeriksaan ban Bersihkan seluruh permukaan ban dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air Secara visual, periksa kesesuaian ukuran ban dengan Secara visual, periksa ban jika terdapat cacat atau rusak pada sisi luar dan sisi dalam dari ban. Kerusakan yang sering terjadi pada ban diantaranya ply-cord putus retak alur, rusak luar telapak, retak dinding samping, kerusakan bead, lapisan ban terpisah separation, dan kebocoran/ perbaikan yang tidak sempurna pada ban Secara visual, periksa perubahan bentuk/ keausan pada pola ban. Keausan yang sering terjadi pada ban adalah keausan normal karena umur pemakaian, dan keausan yang tidak normal, yakni aus pada shoulder, aus pada bagian tengah tread, aus sebelah luar/ dalam, aus berbulu, aus tidak rata spot wear, dan Prosedur pemeriksaan ban Bersihkan seluruh permukaan ban dalam dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air Periksa kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar radial harus menggunakan ban dalam radialc Periksa keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti Periksa kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/ bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan Periksa karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti Lembar Kerja 21 Alat dan Bahana Ban mobil lengkap dengan ban dalam dan peleknyab Ban yang sudah dibongkarc Alat ukur tekanan band Chock udara untuk bane Kompresorf Lap/ majun2 Keselamatan Kerjaa Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan I kutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang Bila perlu mintalah buku manual dari ban yang menjadi training Langkah Kerjaa Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan Lakukan pem eriksaan ban dalam dan ban luar untuk menentukan perbaikan! c Lakukan pem eriksaan ban dalam dan ban luar untuk menentukan perbaikan!e Buatlah catatan- catatan penting kegiatan praktek secara Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah digunakan kepada Tugasa Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas !b Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan 2 !3. KEGI ATAN BELAJAR 3 Melaksanakan Perbaikan Ban Dalam Atau Ban Luara. Tujuan Kegiatan Belajar 3Peserta diklat memiliki kemampuan 1. Menjelaskan cara perbaikan ban dalam dan ban Menjelaskan cara penggunaan peralatan dan perlengkapan perbaikan ban dalam atau luar dengan Uraian Materi 3 PERBAI KAN BAN DALAM ATAU LUAR1 Perbaikan Ban DalamDalam pemakaian sehari-hari, perlakuan terhadap ban akan sangat berpengaruh terhadap keawetan pemakaian ban. Ban merupakan salah satu komponen kendaraan yang menopang seluruh berat kendaraan dalam berbagai kondisi jalan. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap keawetan ban adalah a Kondisi tekanan ban, b pembebanan yang tidak sesuai dengan kemampuan ban, c pengendaraan yang salah, dan d kondisi jalan selama operasional kendaraan. Kerusakan ban yang sering terjadi adalah ? Ban bocor ? Ban gembung tidak rata ? Tambalan sudah terlalu banyak ? Pentil yang berkarat sehingga tidak melekat dengan baikterhadap ban Perbaikan Ban Dalama Lepaskan ban dalam terhadap roda sesuai prosedur Pasang pentil pada ban dan ban dalam diberi tekanan angin ± 3 kg/ cm 2 .c Untuk mengecek adanya kebocoran, masukkan ban dalam ke dalam bak air. Gelembung udara yang keluar menunjukkan adanya Tandai posisi adanya kebocoran pada ban dalam Pasang alat pemanas pada jala-jala Keringkan ban dalam dengan kain Siapkan parut penggosok untuk menggosok pada bagian ban dalam yang bocor sampai permukaannya menjadi Potong bahan penambal ban dalam kompound dengan ukuran 2x2 Berikan lem pada bagian yang akan ditambal dari ban dalam yang bocor dan pada salah satu sisi permukaan guntingan Tempelkan guntingan kompound yang sudah diberi lem pada bagian ban yang bocor. k Pasangkan kertas timah di atas guntingan kompound. l Tempatkan ban dalam pada alat pres ban dengan posisikompound menempel secara terbalik pada alat pres ban. m Putar ulir pres ban sampai kompound terhadap ban dalam menempel dengan kuat. n Hidupkan tombol ON alat pres, maka filament/elemen pemanas akan memanaskan tambalan ban. o Tunggu selama 10 menit, maka kompound akanmenyatu dengan ban dalam secara Matikan peralatan tambal ban dengan menekan tombol OFF. q Teteskan air di sekitar tambalan ban sedikit demi sedikit agar bagian tambalan dapat terlepas dari pres 2 Pasang kembali pentil dan berikan tekanan ± 3 kg/cm . s Cek hasil penambalan ban dengan cara memasukkan banke dalam bak air, dan apabila tidak terdapat gelembung udara, berarti proses penambalan Pasang kembali ban dalam terhadap rodanya dan lakukan pem ompaan sesuai dengan tekanan yang telah Perbaikan Ban LuarPemakaian ban pada kendaraan secara berangsur akan mengalami kerusakan baik berupa keausan maupun kerusakan fisik akibat tertusuk benda tajam, misalnya serpihan batu runcing, paku, pecahan kaca, dan sebagainya. Kerusakan ban luar yang lain disebabkan karena kesalahan penyetelan geometri roda / Front Wheel Alignment FWA, kerusakan bearing, tie-tod yang kocak, dan suspensi yang tidak berfungsi dengan baik. Untuk ban jenis tubeless, kerusakan yang dapat diperbaiki apabila ban tertusuk paku atau benda runcing lainnya asalkan tidak sobek, masih dapat diperbaiki dengan cara menambal dengan peralatan Penambalan Ban Tubelessa Lepaskan roda dari kendaraan, dengan mengendurkan baut-baut Bersihkan seluruh permukaan ban dengan menyemprot dengan Periksa secara visual apakah ada benda asing/ paku yang menancap pada Apabila ban tertusuk paku, lepaskan paku dari ban dengan cara mencabut dengan Siapkan peralatan tambal ban tubeless berupa suntikan dan Tempatkan tabung kompound compound tube pada peralatan Tusukkan ujung suntikan pada bagian ban yang Tekan tabung kompound agar mengisi bagian ban yang berlubang/ Tarik suntikan kompound dari ban. j Tunggu sampai kompound mengering dan menyatu terhadap carcass pada ban luar. k Rapikan bekas tambalan dengan pisau tajam untuk meratakan hasil tambalan. l Pompa ban dengan kompresor sesuai dengan tekanan spesifikasi Cek terhadap kebocoran dengan cara memasukkan roda ke dalam bak air. Bila tidak ada gelembung udara yang muncul, berarti proses penambalan berhasil. n Pasang kembali roda pada Sewaktu memasang roda, perhatikan arah putaran roda jangan sampai terbalik dengan cara melihat arah tanda panah pada Penggantian Pentil pada Ban Tubeless Pada dasarnya, pentil merupakan sumbat udara air check valve yang membuka saat mendapat tekanan dari luar dan akan menutup ketika tekanan dilepaskan. Konstruksi pentil pada ban tubeless dapat dilihat pada gambar 7. Konstruksi Pentil Pada Ban TubelessPada ban tubeless, apabila terjadi kebocoran udara melalui dasar pentil, maka diperlukan penggantian pentil. Penggantian pentil dapat dengan mudah dilakukan menggunakan SST special service tool berupa pengungkit seperti diperlihatkan pada gambar di bawah 3 8. Penggantian Pentil Pada Ban TubelessProsedur Penggantian Pentil pada Ban Tubelessa Membongkar ban dari peleknya, kemudian lep askan pentil dari pelek dengan cara menarik dari bagian dalam pelek menggunakan Bersihkan sekeliling lubang bekas pentil pada bagian dalam maupun bagian luar dari pelek, bila perlu cuci dengan Oleskan sedikit paselin pada lubang Pasang pentil yang baru pada lubang pentil di pelek dengan memasukkan pentil dari sisi dalam pelek ke arah Gunakan SST untuk menekan pentil sampai terpasang sempurna pada Pasang kembali ban pada pelek, dan pompa dengan tekanan sesuai Cek terhadap kebocoran dengan cara memasukkan roda ke dalam bak air. Bila tidak ada gelembung udara yang muncul, berarti proses penggantian pentil berhasil. PEMAKAIAN PELEK YANG TIDAK SEMPURNAPelek Standar Pelek Sempit Pelek LebarGambar 23. Posisi Ban Terhadap PelekPENGGUNAAN BAN DAN PELEK YANG SESUAI1. Ban luar radial harus memakai ban dalam Gunakan ban dengan spesifikasi teknis yang Gunakan pelek ukuran standar, sesuai dengan ukuran Gunakan pelek Hump Rim untuk ban Mengemudi dengan cara yang BAN LUAR1. Kesesuaian ban terhadap pelek yang digunakan. Ukuran ban harus sesuai dengan pelek yang digunakan. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat ukuran ban yang tertera pada sidewall dan dibandingkan dengan ukuran pelek yang digunakan. Ukuran pelek biasanya tertera pada pelek tersebut. Pemakaian pelek yang tidak sempurna akan mengakibatkan akibat seperti telah diuraikan di atas. Penting juga memeriksa run out pelek roda, yaitu seperti gambar dibawah ini. 38Gambar 24. Memeriksa Run Out Pelek2. Pemeriksaan keausan ban. Keausan ban dapat dilihat dengan melihat indikator keausan ban pada tread. Apabila keausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan ban dan saatnya ban harus WornTread Tread TREAD WEAR INCICATOR Location marks Gambar 25. Pemeriksaan Keausan Ban3. Tekanan angin. Tekanan angin ban yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan pada ban dan memperpendek umur ban, diantaranya keausan tread tidak rata, lepasnya ikatan ply-cord dari karet ban, dan keretakan pada daerah sidewall. Oleh karena itu penting juga dilakukan memeriksa keolengan roda, seperti gambar dibawah ini. keolengan roda 1,0 mmGambar 26. Pemeriksaan run-out ban 394. Kerusakan luar. Kerusakan luar dari ban merupakan kerusakan yang dapat diamati secara visual. Gantilah ban Anda Bila tanda slip sudah terlihat Gambar 27. Pemeriksaan Kerusakan Luar Ban a. Rib Tear Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban. Tear Rib disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna, sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagian kecil telapak. Karena beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban yang memikul, maka terjadi kerusakan. b. Separation Pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung terutama pada shoulder, atau pada sidewall. Ini disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban yang disebabkan beban berat, tekanan angin kurang dan kecepatan tinggi. c. Terputusnya ply-cord pada sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban. Penyebab kerusakan ini adalah tekanan ban sangat kurang, sehingga terjadi defleksi pergerakan-pergerakan yang besar pada sidewall. Gaya regang tarik yang berulang-ulang menyebabkan ply-cord putus. 40Macam dan Golongan Kerusakan Ban LuarTabel 2. macam dan Golongan Kerusakan Ban LuarMacam dan Kondisi kerusakan Penggolongan BerbahayaPly-cord putus BerbahayaRetak alur Mencapai benang / Hati-hati kanvas Berbahaya Belum mencapai Hati-hati benang BerbahayaRusak luar telapak Mencapai benang / kanvas Hati-hati Belum mencapai Berbahaya benang Berbahaya BerbahayaRetak dinding Mencapai benang /samping kanvas Belum mencapai benangKerusakan bead Bead brokenLapisan ban terpisah separationKebocoran/perbaikan yang tidak sempurnapada ban tubeless5. Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar. Tread yang aus secara merata merupakan keausan yang wajar yang terjadi karena umur pemakaian ban. Apabila tanda indikator keausan pada tread sudah terlihat, ban perlu diganti baru. Berikut ini merupakan keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban. a. Ban Aus Pada Shoulder Atau Di Tengah Penyebab utama keausan ban yang terpusat pada shoulder atau di tengah adalah kesalahan tekanan ban. Kalau tekanan ban terlalu rendah, maka bagian tengah akan cekung, dan beban akan tertumpu pada shoulder sehingga akan aus lebih cepat daripada bagian tengah. Beban yang berlebihan juga akan berakibat sama. Kalau tekanan ban terlalu tinggi, bagian tengah ban menjadi cembung, dan sebagian besar beban akan tertumpu di tengah sehingga keausannya lebih cepat daripada bagian shoulder. 41Keausan Keausan Keausan Gambar 28. Aus Pada Tengah Tread dan Pada Shoulderb. Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar 1 Keausan karena menikung, seperti terlihat di bawah adalah yang disebabkan karena berbelok dengan kecepatan yang berlebihan. Ban tergelincir dan mengakibatkan jenis keausan diagonal. Ini adalah masalah yang paling sering terjadi. Satu-satunya cara pencegahannya adalah pengemudi harus memperlambat kendaraan pada saat membelok. 2 Deformasi atau kelonggaran yang berlebihan pada bagian suspensi akan mempengaruhi front wheel alignment, dan mengakibatkan keausan ban tidak normal. 3 Kalau sebelah tread keausannya lebih cepat dari yang lain, penyebab utamanya adalah mungkin camber tidak tepat. Karena besarnya bidang singgung ban dengan jalan tergantung pada besarnya beban, ban dengan camber positip, diameter sebelah luarnya lebih kecil daripada sebelah dalam. Akibatnya, tread bagian luar akan slip pada jalan untuk mengejar jarak tempuh yang sama untuk tread bagian dalam. Kejadian slip ini mengakibatkan keausan yang berlebihan di sebelah luar tread. Untuk ban dengan camber negatip, keausan tread di sebelah dalam akan lebih cepat. 42KeausanGambar 29. Aus Sebelah Dalam dan Luarc. Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out Aus Berbulu Penyebab utama aus berbulu pada tread ban adalah penyetelan toe- in yang tidak tepat. Toe-in yang terlalu besar akan memaksa roda slip keluar dan menggesek bidang singgung tread bagian dalam pada permukaan jalan, ini menyebabkan terjadinya keausan toe-in. permukaan tread akan membentuk susunan seperti bulu seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Ini dapat diketahui dengan jalan mengusapkan tangan pada tread dari bagian dalam ke bagian luar Keausan Gambar 30. Keausan Ban Akibat Toe – inDalam hal lain, toe-out yang berlebihan akan menarik ban ke dalamdan menggesek bidang singgung tread bagian luar padapermukaan jalan. Keausan toe-out yang terjadi bentuknya sepertigambar di Keausan Gambar 31. Keausan Ban Akibat Toe – outPENTING !Kalau kedua ban menunjukkan keausan seperti ini, berartipenyetelan front end tidak tepat. Kalau hanya sebelah ban yangmengalami keausan seperti itu, kemungkinan penyebabnya adalahsteering knuckle arm bengkok. Ini mengakibatkan toe-in atau toe-out sebelah ban lebih besar dari lainnya. 43d. Keausan Toe-and-Heel Keausan toe-and-heel adalah aus sebagian yang sering terjadi pada ban dengan pola tread block dan lug. Ban dengan tread berpola rib keausannya membentuk pola seperti gelombang. Karena ban yang bukan penggerak roda tidak memperoleh gaya penggerak, tetapi hanya gaya pengereman, keausannya cenderung membentuk pola toe-and-heel. Keausan seperti ini juga akan terjadi jika rem secara berulang-ulang diinjak dan dilepaskan, yang mengakibatkan ban tergelincir pada jarak yang pendek berkali-kali. Gambar 32. Keausan Toe – and – Heele. Keausan Spot/Spot Wear Cupping Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti diterangkan di bawah. Kalau bearing roda, ball joint, tie rod end, dan lain-lain mengalami keausan yang berlebihan, atau kalau spindle bengkok, ban akan bergoyang pada titik tertentu di saat berputar dengan kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini mengakibatkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban. 44Keausan Gambar 33. Keausan SpotPENTING ! Kanvas yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran atau tonjolan akan menyebabkan terjadinya keausan spot. Start, pengereman dan belokan tajam yang mendadak juga menyebabkan keausan spot. Roda yang tidak balance berlebihan juga menyebabkan terjadinya keausan spot. BATAS PEMAKAIAN BAN DALAM 1.Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam. 2. Ban dalam yang rusak / patah batang pentilnya. 3. Sudah melipat, aus, atau ada bagian yang lunak karetnya. PEMILIHAN BAN DALAM 1.Ukuran ban dalam harus sesuai dengan ukuran ban luarnya. 2.Ban dalam baru dipasangkan dengan ban luar baru. 3.Gunakan merek ban dalam yang sama dengan merek ban luarnya. 4.Pilih ban dalam dengan pentil yang sesuai dengan klasifikasi ban luar dan jenis peleknya. 5.Pakailah isi pentil yang sesuai dengan jenis pentilnya dan selalu gunakan penutup pentil. 45PEMERIKSAAN BAN DALAMPemeriksaan ban dalam meliputi 1. Kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar radial harus menggunakan ban dalam radial Keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti Kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan Karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti baru. Gambar 34. Pemeriksaan Ban DalamPROSEDUR PEMERIKSAAN BAN DALAM DAN BAN LUAR1. Memeriksa Kerusakan Ban Luar Prosedur Pemeriksaan Kerusakan Ban 46a. Bersihkan seluruh permukaan ban dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. b. Secara visual, periksa kesesuaian ukuran ban dengan pelek. c. Secara visual, periksa ban jika terdapat cacat atau rusak pada sisi luar dan sisi dalam dari ban. Kerusakan yang sering terjadi pada ban diantaranya ply-cord putus retak alur, rusak luar telapak, retak dinding samping, kerusakan bead, lapisan ban terpisah separation, dan kebocoran/perbaikan yang tidak sempurna pada ban tubeless. d. Secara visual, periksa perubahan bentuk/keausan pada pola ban. Keausan yang sering terjadi pada ban adalah keausan normal dan keausan yang tidak normal, yakni aus pada shoulder, aus pada bagian tengah tread, aus sebelah luar/dalam, aus menyamping/berbulu, aus tidak rata spot wear, dan toe-and- Memeriksa Kerusakan Ban Dalam Prosedur Pemeriksaan Ban dalam a. Bersihkan seluruh permukaan ban dalam dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel. b. Periksa kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar radial harus menggunakan ban dalam radial juga. c. Periksa keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti baru. d. Periksa kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan terpasang. 47e. Periksa karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti Memeriksa dan Mengatur Tekanan Udara Ban a. Item yang perlu disiapkan 1 Alat ukur ban 2 Chock udara untuk ban 3 Udara bertekanan b. Prosedur 1 Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal bila ban masih terpasang. 2 Periksa tekanan udara ban. Senantiasa pasang tutup katup Gambar 35. Pemeriksaan Tekanan Udara ban3 Pompa ban4 Atur tekanan udara sesuai Tekanan Udara Standar dengan/tanpa barangTabel 3. Tekanan Udara StandarUkuran ban Tekanan udara kg/cm2 depan & belakang SALAH BETUL SALAHTekanan Angin Tekanan Angin Tekanan Angin Kurang standar lebih 48Gambar 36. Pengaturan Tekanan Udara Banc. Rangkuman PEMAKAIAN BAN LUARIndikator Keausan Ban = Tread Wear Indicator. Indikator keausanban adalah tonjolan di dalam tread yang jumlahnya empat sampai enam disekeliling ban. Tingginya 1,6 sampai 1,8 mm dari dasar tread. Apabilakeausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan bandan saatnya ban harus diganti. Worn Tread New Tread TREAD WEAR INCICATOR Location marks Gambar Indikator Keausan Ban BAN LUAR1. Kesesuaian ban terhadap pelek yang digunakan. Ukuran ban harus sesuai dengan pelek yang digunakan2. Pemeriksaan keausan ban. Keausan ban dapat dilihat dengan melihat indikator keausan ban pada tread. Apabila keausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan ban dan saatnya ban harus Tekanan angin. Tekanan angin ban yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan dan memperpendek umur Macam-macam kerusakan pada ban a. Rib Tear, yaitu adanya bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban. b. Separation, pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung yang disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban. 49c. yaitu terputusnya ply-cord pada dan Golongan Kerusakan BanTabel 12. macam dan Golongan Kerusakan BanMacam dan Kondisi kerusakan PenggolonganPly-cord putus BerbahayaRetak alur Mencapai benang / Berbahaya kanvas Belum mencapai Hati-hati benangRusak luar telapak Mencapai benang / Berbahaya kanvas Belum mencapai Hati-hati benangRetak dinding samping Mencapai benang / Berbahaya kanvas Belum mencapai Hati-hati benangKerusakan bead Bead broken BerbahayaLapisan ban terpisah separation BerbahayaKebocoran/perbaikan yang tidak sempurna pada Berbahayaban tubeless5. Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umurpemakaian dan keausan yang tidak wajar, diantaranya a. Ban Aus Pada Shoulder Atau Di Tengah, disebabkan terutama karenatekanan Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar, dapat disebabkanoleh Keausan karena menikung, berbelok dengan kecepatan yangberlebihan, kelonggaran yang berlebihan pada bagian suspensimengakibatkan keausan ban tidak normal, dan sudut camber yangtidak Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out Aus Berbulu, penyebabutamanya adalah penyetelan toe-in yang tidak Keausan Toe-and-Heel, aus sebagian yang sering terjadi pada bandengan pola tread block dan Keausan Spot/Spot Wear Cupping, membentuk lekukan sepertimangkok pada beberapa bagian tread roda. 50PEMERIKSAAN BAN DALAMPemeriksaan ban dalam meliputi 1. Kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harusmenggunakan ukuran dan jenis yang Keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnyatelah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan kelilingpenampang ban luar pada bagian dalam harus diganti Kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet,karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentilyang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus Karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun adabagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengantambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti yang penting harus diperhatikan saat perbaikan1. Selalu periksa tekanan ban untuk menghindari keausan yang tidak buku petunjuk bengkel untuk tekanan Pastikan ban yang double belakang bertekanan yang Pastikan tidak ada benda asing pada permukaan kontak antara roda dantromol rem pada saat pemasangan agar tidak terjadi perubahan bentukdeformasi dan kencangkan baut roda secara merata. Deformasi tromolrem mengakibatkan getaran saat Ukur play roda seperti pada gambar untuk mengetahui adanya deformasiserta kondisi pemasangan. Dial gaugeVerticalplay Side playGambar 37. Mengukur play roda 51d. Tugas 3. 1. Ban diganti dengan pada roda yang sama. Apa akibatnya pada performa kendaraan kecepatan, kemampuan menanjak, pembacaan pada speedometer, dll! 2. Jelaskan kecenderungan keausan ban bila a. Tekanan udara terlalu tinggi b. Tekanan udara ban terlalu rendah c. Toe-in terlalu besar d. Toe-out terlalu besar e. Camber terlalu besar f. Camber terlalu kecile. Tes Formatif 3. 1. Jelaskan jenis-jenis kerusakan pada ban biasa dan ban tubeless, dan jelaskan dengan gambar sketsa ! 2. Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan ban luar ! 3. Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan ban dalam ! Jawaban Formatif 3. 1. Jenis-jenis kerusakan pada ban biasa dan ban tubeless. a. Rib Tear. Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban yang disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna, sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagian kecil telapak. Karena beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban yang memikul, maka terjadi kerusakan. b. Separation. Pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung terutama pada shoulder, atau pada sidewall. Ini disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban yang disebabkan beban berat, tekanan angin kurang dan kecepatan tinggi. c. Terputusnya ply-cord pada sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban. Penyebab kerusakan ini adalah tekanan ban sangat kurang, sehingga terjadi defleksi pergerakan-pergerakan yang besar pada sidewall. Gaya regang tarik yang berulang-ulang menyebabkan ply-cord putus. d. Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar. Tread yang aus secara merata merupakan keausan yang wajar yang terjadi karena umur pemakaian ban. Apabila tanda indikator keausan pada tread sudah terlihat, ban perlu diganti baru. Keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban 1 Ban aus pada shoulder atau di tengah, disebabkan oleh kesalahan tekanan ban. Tekanan ban terlalu rendah/beban yang berlebihan menyebabkan shoulder aus lebih cepat daripada bagian tengah. Tekanan ban yang terlalu tinggi akan mengebabkan bagian tengah tread aus lebih cepat daripada bagian shoulder. Keausan Keausan KeausanGambar Aus Pada Tengah Tread dan Pada Shoulder532 Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar. Kalau sebelah tread keausannya lebih cepat dari yang lain, penyebab utamanya adalah mungkin camber tidak tepat. Ban dengan camber positip, mengakibatkan keausan yang berlebihan di sebelah luar tread. Untuk ban dengan camber negatip, keausan tread di sebelah dalam akan lebih cepat. Keausan Gambar Aus Sebelah Dalam dan Luar3 Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out Aus Berbulu. Penyebabutama aus berbulu pada tread ban adalah penyetelan toe-in yangtidak tepat. Toe-in yang terlalu besar akan memaksa roda slipkeluar dan menggesek bidang singgung tread bagian dalam padapermukaan jalan, ini menyebabkan terjadinya keausan toe-in. Keausan Keausan Gambar Keausan Ban Akibat Toe – inToe-out yang berlebihan akan menarik ban ke dalam danmenggesek bidang singgung tread bagian luar pada permukaanjalan. Keausan toe-out yang terjadi bentuknya seperti gambar dibawah. Keausan Keausan Gambar Keausan Ban Akibat Toe - out4 Keausan Toe-and-Heel. Keausan toe-and-heel adalah aus sebagian yang sering terjadi pada ban dengan pola tread block dan lug. Keausan seperti ini juga akan terjadi jika rem secara berulang- ulang diinjak dan dilepaskan, yang mengakibatkan ban tergelincir pada jarak yang pendek berkali-kali. 54Gambar Keausan Toe – and – Heel 5 Keausan Spot/Spot Wear Cupping. Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti bearing roda, ball joint, tie rod end mengalami keausan yang berlebihan, teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban. Keausan Gambar Keausan Spot2. Prosedur pemeriksaan ban luar. a. Bersihkan seluruh permukaan ban dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. b. Secara visual, periksa kesesuaian ukuran ban dengan pelek. c. Secara visual, periksa ban jika terdapat cacat atau rusak pada sisi luar dan sisi dalam dari ban. Kerusakan yang sering terjadi pada ban diantaranya ply-cord putus retak alur, rusak luar telapak, retak dinding samping, kerusakan bead, lapisan ban terpisah separation, dan kebocoran/perbaikan yang tidak sempurna pada ban tubeless. d. Secara visual, periksa perubahan bentuk/keausan pada pola ban. Keausan yang sering terjadi pada ban adalah keausan normal karena umur pemakaian, dan keausan yang tidak normal, yakni aus pada 55shoulder, aus pada bagian tengah tread, aus sebelah luar/dalam, aus berbulu, aus tidak rata spot wear, dan Prosedur pemeriksaan ban dalam. a. Bersihkan seluruh permukaan ban dalam dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. b. Periksa kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar radial harus menggunakan ban dalam radial c. Periksa keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti baru. d. Periksa kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan terpasang. e. Periksa karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti baru. 56g. Lembar Kerja 3 1. Alat dan Bahan a. Roda dengan rim 13 “ b. Ban yang sudah dibongkar c. Alat ukur tekanan ban d. Chock udara untuk ban e. Lap/majun 2. Keselamatan Kerja a. Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya. b. Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. c. Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. d. Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan. 3. Langkah Kerja a. Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien mungkin. b. Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti. c. Lakukan pemeriksaan roda dan tanda pemasangan ! d. Mintalah penjelasan pada instruktur, hal yang belum jelas. e. Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas. f. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah digunakan kepada petugas. 4. Tugas a. Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas ! b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ! 574. KEGIATAN BELAJAR 4 Memasang Roda a. Tujuan Kegiatan Belajar 4 Peserta diklat memiliki kemampuan 1. Menjelaskan urutan dan momen pengencangan roda sesuai dengan spesifikasi secara lengkap. 2. Melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi. 3. Menjelaskan penggunaan peralatan dan perlengkapan keamanan tempat. 4. Menjelaskan pemasangan roda-roda dengan aman dan memastikan urutan pengencangan dan momen pengencangan sesuai spesifikasi. 5. Menjelaskan pemeriksaan kerja roda untuk pemasangan roda yang benar dan kemungkinan keausan. 6. Menjelaskan seluruh kegiatan dilaksanakan berdasarkan SOP Standard Operatio Prosedures, undang-undang K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan. b. Uraian Materi 4. 1. Prosedur Pemasangan Ban a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b.Pompa yang sesuai dengan peruntukan ban. Peralatan yang perlu disiapkan antara lain Tire gauge alat ukur tekanan ban, Chuck udara untuk ban, udara bertekanan, kunci roda dan jack stand. 58Gambar 39. Menambah Tekanan BanTabel 5. Standar Tekanan BanUkuran ban Tekanan udara kg/cm2 depan & belakang Tempatkan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. Gambar 40. Tanda Pemasangand. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. Gambar 41. Mendongkrak kendaraan 59e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 Mur Hub 1 13 134 42 43 52 25 FOUR WHEEL NUTS FIVE WHEEL NUTSGambar 42. Urutan Pemasangan Baut Kencangkan setiap mur roda dengan kunci mur roda dan periksa jika ada yang kendor.  Jika ada yang longgar, kencangkan sampai putaran yang ditentukan.  Putaran untuk mengencangkan - - 4,800 Gambar 43. Pengencangan mur roda2. Metode pengencangan baut Metode pengencangan baut ada dua, yaitu metode elastic region konvensional dan metode plastic region angle torque. a. Metode elastic region Pada metode ini momen pengencangan bertambah sesuai dengan putaran sudut baut, bila baut dikeraskan melebihi elastic region hanya sudut putaran yang bertambah tetapi momennya tetap. b.Metode plastic region 60Pada tipe mesin tertentu, baut cylinder head dan main cap bearingdikencangkan dengan metode plastic region. Pada metode ini,pertama baut dikencangkan pada momen yang mendekati yieldpoint titik getas, kemudian diputar lagi sampai melewati yieldpoint. Baut tipe ini menghalangi tegangan aksial di daerah plasticregion. DAERAH ELASTIS DAERAH PLASTIS VARIASI KECILTEKANAN AKSIAL BAUT PATAH VARIASI TITIK BESAR GETAS PEMANJANGAN BAUT Grafik 1. Metode Pengencangan Bautc. Rangkuman 4 1. Prosedur Pemasangan Ban a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban menurut spesifikasi. c. Posisikan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. 61e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 2. Metode pengencangan baut Metode pengencangan baut ada dua, yaitu metode elastic region konvensional dan metode plastic region angle torque.d. Tugas 4. 1. Buatlah flow chart tentang prosedur pemasangan roda!e. Tes Formatif 4. 1. Jelaskan tentang prosedur pemasangan roda dan pengencangan mur roda ! 62f. Kunci Jawaban Formatif 4 1. Prosedur Pemasangan Ban a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban. Peralatan yang perlu disiapkan antara lain Tire gauge alat ukur tekanan ban, Chuck udara untuk ban, udara bertekanan, kunci roda dan jack stand. c. Tempatkan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. 63e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43  Kencangkan setiap mur roda dengan kunci mur roda dan periksa jika ada yang kendor.  Jika ada yang longgar, kencangkan sampai putaran yang ditentukan.  Putaran untuk mengencangkan - 4,000 - 4,800 64g. Lembar Kerja 4 1. Alat dan Bahan a. Ban mobil lengkap dengan ban dalam dan peleknya b. Alat ukur tekanan ban dan kunci roda c. Lap/majun 2. Keselamatan Kerja a. Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya. b. Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. c. Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. d. Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan. e. Bila perlu mintalah buku manual dari ban yang menjadi training object. f. Gunakanlah jack stand untuk menyangga kendaraan. 3. Langkah Kerja a. Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan efisien. b. Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti. c. Lakukan pemasangan roda sesuai prosedur yang benar! d. Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas. e. Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas. 4. Tugas a. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan belajar 4! b. Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas! 65BAB III EVALUASIA. PERTANYAAN komponen- 1. Gambarkan konstruksi dasar ban, berikan keterangan komponennya ! 2. Jelaskan prosedur pelepasan dan pemasangan roda !B. KUNCI JAWABAN 1. Konstruksi dasar Carcass Cassing Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply layer dari tire cord lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari polyester atau Tread Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan 66tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan. Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan Sidewall Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus menerus melentur di bawah beban yang dipikulnya selama berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi Breaker Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. Ban untuk bus dan truck serta truck ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan Belt Rigid Breaker Ini adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truck menggunakan rigid breaker dari kawat Bead Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim pelek dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip. 67Flipper Bead Wire Chafer Bead Toe Bead Heeel Bead Base2. Prosedur prosedur pelepasan dan pemasangan roda. a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban menurut spesifikasi. c. Posisikan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 KRITERIA KELULUSAN Aspek Skor Bobot Nilai Keterangan 1-10 5Kognitif soal no 1 s/d 2 1 Syarat lulus,Ketelitian pemeriksaan nilai minimal 70pendahuluan 2Ketepatan prosedur melepas, dengan skormemasang dan menyetel 1 setiap aspekroda 1Ketepatan waktu minimal 7Keselamatan kerja Nilai AkhirKeterangan tidak lulusTidak = 0 nol lulusYa = 70 100 68Kategori Kelulusan 70 79 memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan80 89 memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan90 100 di atas minimal tanpa bimbingan 69BAB IV PENUTUP Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapatmelanjutkan ke modul berikutnya. Sebaliknya, apabila peserta diklat dinyatakantidak lulus, maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidakdiperkenankan untuk mengambil modul selanjutnya. Jika peserta diklat telah lulus menempuh modul ini, maka peserta diklatberhak memperoleh serfikat kompetensi Melepas, Memasang, dan MenyetelRoda. 70DAFTAR PUSTAKAAnonim. 1992. Basic Knowledge of Tire. Bogor PT. Bridgestone Tire 1992. Bridgestone Tire Advisor. Bogor PT. Bridgestone Tire 1992. Bridgestone Tire Maintenance. Bogor PT. Bridgestone Tire 1987. Dasar-dasar Automotive. Jakarta PT. Toyota – Astra 1995. Materi Pelajaran Chassis Group Step 2. Jakarta PT. Toyota – Astra 1995. New Step 1 Training Manual. Jakarta PT. Toyota – Astra K. Tobold & Larry Johnson. 1977. Automotive Encyyclopedia. South Holland The Good Heart – Wilcox Company Inc. Publisher. 71

prosedur pemeriksaan kerusakan ban luar